TEMPO.CO, Jakarta--Menteri
Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, mengatakan para pemangku
kepentingan perlu bekerja sama dalam menjaga dan mengembangkan Internet
sebagai wahana untuk kebebasan berekspresi dan menghargai hak-hak orang
lain.
"Ini untuk menjaga keberlangsungan Internet ke depan," kata
dia dalam pembukaan pertemuan High Level Ledears Meeting di Bali Nusa
Dua Convention Center, Senin 21 Oktober 2013.
Menurut dia, ini bisa dilakukan dengan mengembangkan etika Internet (cyber ethics)
dalam pembuatan aturan Internet dan perilaku berinternet. Menurut dia,
setiap negara memiliki kepentingan masing-masing yang bisa berbeda
dengan negara-negara lain. Untuk itu setiap pemangku kepentingan perlu
memahami hal ini agar Internet bisa berkembang dan dimanfaatkan hingga
generasi mendatang.
Sedangkan Thomas Gass dari United Nations
Department of Economic and Social Affairs menyoroti pentingnya keamanan
Internet bagi semua pengakses khususnya publik. Ini karena Internet
telah berperan dalam pertumbuhan ekonomi di berbagai negara."Masyarakat
harus merasa aman dan bebas dari gangguan," kata dia.
Sedangkan
Fadi Chehadi dari Internet Corporation for Assigned Names and Numbers
mengatakan bahwa Internet bukan lagi menjadi dunia virtual karena ini
sudah menjadi dunia yang ditinggali semua orang.
Dia mencontohkan
penggunaan Internet untuk kegiatan bisnis, misalnya, piranti digital
memberitahukan bahwa sebuah lokasi parkir dalam keadaan kosong sehingga
bisa diisi oleh pengemudi lain. "Internet sudah menjadi sentral bagi
kita semua," kata dia.
Untuk itu, semua pihak bagi pemerintah,
bisnis dan organisasi sipil berhak dan wajib menjaga agar publik tetap
percaya untuk menggunakannya. "Karena beberapa waktu terakhir ini ada
gangguan terhadap kepercayaan publik terhadap Internet," kata dia.
Sedangkan
Ed Vaizey, Menteri Komunikasi dan Industri Kreatif Inggris, mengatakan
bahwa pemerintah Inggris sangat menyadari perlunya Internet dalam
melayani masyarakat dan mengedukasi masyarakat. Pemerintah juga
menyadari perannya untuk membangun infrastruktur Internet bagi
masyarakat.
Dan Christopher Painter, Koordinator isu Internet
dari Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat, mengatakan bahwa etika
Internet haruslah berdasarkan pada prinsip hak asasi manusia. Dan
prinsip ini bersifat universal lintas negara. Dia berharap kerja sama
antara semua pemangku kepentingan.
TEMPO.CO
0 Comments